Inilah Ciri-Ciri Trypophobia Beserta Komplikasi dan Pengobatannya

Fobia ataupun ketakutan memang terlihat aneh, bahkan tak beralasan. Meski demikian, trypophobia merupakan kondisi di mana seseorang mengalami ketakutan ataupun keengganan terhadap kelompok-kelompok pada lubang kecil. Kondisi ini dipicu saat seseorang melihat pola lubang kecil yang bergerombol, membawa gejala yang merupakan ciri-ciri trypophobia.

Ciri-Ciri Trypophobia

Gejala trypophobia bisa dengan mudah dikenali. Hal pertama yang dirasakan trypophobes (pengidap trypophobia) adalah timbulnya rasa bergidik disertai memucatnya kulit wajah. Terjadi pula perubahan pada frekuensi denyut jantung sesaat ataupun beberapa waktu usai melihat kerumunan lubang-lubang atau rongga-rongga.

Ciri-ciri trypophobia lainnya yang mungkin ditimbulkan adalah adanya keringat berlebih, tangan dan kaki yang menjadi dingin, munculnya ruam dan gatal di kulit, timbul rasa mual, muntah, sakit kepala, sulit bernapas, pandangannya menjadi kabur, serta lengan dan tungkai yang menjadi lemah ataupun tak bertenaga. Bahkan, ada beberapa pengidap yang menjadi merinding, gatal, dan panik.

Reaksi atau respons tubuh yang timbul menjadi gejala tersebut memang tergantung pada penyebab fobianya itu sendiri. Faktor penyebab memang dapat memengaruhi respons tubuh yang ditimbulkan. Untuk itu, perlu penanganan terapis yang bisa mengetahui atau mendeteksi penyebab seseorang mengalami fobia ini. Dalam proses penanganan, pengidap harus kooperatif agar lancar.

Komplikasi Trypophobia

Perlu Anda ketahui, ciri-ciri trypophobia tersebut bisa menimbulkan hal lain yang semakin serius apabila dipicu oleh penyebab fobia dengan skala besar atau sering. Pengidap trypophobia dengan gangguan kecemasan sebelumnya, kemungkinan dapat mengalami depresi apabila fobia yang dialaminya sudah parah karena memang tak kunjung diatasi.

Mengingat adanya kemungkinan tersebut, perlu dipahami adanya ciri-ciri trypophobia yang juga muncul ketika memang melihat kumpulan lubang kecil atau rongga-rongga. Setelah menyadari adanya ciri-ciri tersebut, pengidap atau keluarganya bisa pergi ke dokter dan selanjutnya melakukan penanganan fobia. Umumnya akan dilakukan terapi penyembuhan.

Metode Pengobatan untuk Penderita Trypophobia

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa suatu kondisi seseorang mengalami fobia harus segera disadari dan ditangani. Setidaknya, periksa ke dokter perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keparahan fobia yang dialami. Apabila memang dibutuhkan penanganan serius, terdapat pelaksanaan terapi yang dianjurkan untuk mengilangkan efek ketakutan dan kecemasan.

Dilansir dari halodoc.com, terapi awal yang diterapkan untuk pengidapnya adalah terapi paparan (exposure therapy) yang merupakan metode pengobatan terbaik yang membantu mengatasi timbulnya ciri-ciri trypophobia. Terapi ini adalah salah satu jenis psikoterapi yang fokus terhadap perubahan respons pasien pada objek atau situasi tertentu yang dapat menimbulkan kecemasan ataupun ketakutan.

Melalui terapi ini, pasien secara terus menerus dilatih untuk berinteraksi secara perlahan terhadap hal yang ditakutinya agar menjadi terbiasa (habituasi). Di samping itu, tersedia juga jenis terapi lain, seperti terapi perilaku kognitif (cognitive behavioural theraphy) serta metode NLP (neuro-lingusitic programming). Terapi relaksasi juga dianjurkan, termasuk melakukan hobi.

Obat-obatan khusus, seperti beta bloker ataupun obat antidepresan/ obat penenang dapat diberikan agar membantu mengurangi gejala kecemasan yang berlebih. Dalam pemakaian obat tertentu ini, Anda hanya diperbolehkan mengonsumsinya jika dianjurkan dan diresepkan oleh dokter.

Ketidaknyamanan pada karakter visual atau kondisi nyata berupa kumpulan lubang-lubang kecil ataupun rongga-rongga ini merupakan kondisi fobia yang bisa diakibatkan oleh banyak hal. Penanganan oleh terapis khusus kemudian sangat disarankan agar dapat mengurangi timbulnya ciri-ciri trypophobia yang dialami. Penderitanya juga akan kembali rileks.

Leave a Reply